Selasa, Mei 12, 2009

ORANG KETIGA (menyadur judul dari tulisan di blog mbak Meidy)

Dia, orang ketiga dalam kehidupan kami berdua. Dia begitu memperhatikan aku, menyayangiku bahkan untuk hal-hal sepele mengenai aku, dia amat mengerti. Tapi sejujurnya dia bukan hanya orang ketiga bagi kami, dia juga merupakan orang ketiga bagi kedua putra-putri kami. Dia selalu siap saat kubutuhkan, dia selalu siap saat putra-putriku membutuhkan, dia jugalah yang setiap pagi menemaniku menyongsong kehidupan dihari itu, besar arti dia bagiku...juga bagi anak2ku...Siapa sih, dia...???



Yup, sosok inilah orang ketiga kami. Mbah Pupuk, begitu kami biasa memanggilnya. Sosok 67 tahun bernama asli Marpuah ini yang begitu kuat, begitu tegar dan begitu bersemangat. Beliau orang yang sangat menyayangi kami semua. Beliau-lah orang yang paling repot dirumah sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Beliau yang menyiapkan segala sesuatunya untuk kami. Rutinitas yang selalu dijalaninya hingga saat ini adalah berjalan kaki setiap pagi, siang ataupun sore ke-sekeliling komplek perumahan, baik itu kearah pasar ataupun cuman sekedar jalan - melemaskan kaki ataupun mencari tanaman-tanaman liar yang bisa untuk ditanam dirumah (nge-ramban, bhs jawa). Tak ada kamus capek dalam dirinya, bahkan saat diberi uang untuk ongkos naik angkot saat ke pasar uang itu disimpan dan lebih baik dipergunakan untuk membeli segelas es sebagai pelepas dahaga daripada untuk membayar angkot, hanya karena beliau lebih suka berjalan kaki. Benar-benar sosok yang memiliki semangat hidup yang besar. Mbah Pupuk telah tinggal dengan kami sejak Gammas (anak pertama kami) berusia 1 th. Sebelumnya, mbah Pupuk telah ikut mengabdi dengan keluargaku sejak aku belum muncul di dunia ini. Alhamdulillah, sampai saat ini beliau masih sehat, kuat dan tidak menolak saat kuajak ikut serta menemaniku untuk pindah ke kota Palembang ini. Mbah Pupuk tidak memiliki anak (kedua anaknya meninggal saat masih bayi), suaminya pun telah meninggalkan dia, jadi praktis sudah tidak ada tambatan di dalam hatinya kecuali kakak dan para keponakannya di desa. Mudah-mudahan Allah SWT senantiasa memberikan kesehatan kepada mbah Pupuk dan kami semua diberi kesempatan untuk memberikan yang terbaik bagi mbah Pupuk, untuk kesederhanaannya, untuk kebaikannya dan juga untuk kesabaran dan contoh ketegarannya.

We Love U, mbah....!!!

3 komentar:

Unknown mengatakan...

mama sangat beruntung mendapatkan orang ketiga macam mbah pupuk itu,
hmm..saya jadi terharu..semoga beliau tetap diberikan kekuatan dan umur panjang...Amin...

Keluargaku Surgaku mengatakan...

mudah2an mbah Pupuk selalu diberi kesehatan oleNya...

Mama GaYa (Gammas - Aya) mengatakan...

@all : thx guys, mudah2an doanya senantiasa didengar dan dikabulkan Allah SWT...amin...